Hari : Minggu, 01 January
2012
Oleh : Pdt DR (HC) Femmy. M S.
Sanger, S.Th
Ayat pokok : Mazmur 50 : 14-15
Thema : “Mempersembahkan Syukur Kepada
Tuhan”
Persembahkanlah Syukur sebagai
korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada yang maha tinggi! Berserulah
kepadaKu pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan
memuliakan Aku”.
Mempersembahkan syukur adalah hal
yang sangat luar biasa yang harus di lakukan oleh orang-orang percaya. Karena
hal mempersembahkan syukur adalah suatu hal yang bisa membawa kita pada level /
tingkat berkat yang lebih tinggi lagi.
Kalau persembahan menurut bangsa
Israel sangat identik dengan ibadah, di mana ibadah adalah hal yang harus di
lakukan oleh bangsa Israel karena itulah bentuk persembahan mereka kepada Allah mereka.
Persembahan syukur adalah hal
yang harus di lakukan dengan sepenuh hati, karena persembahan syukur adalah
cara kita berterima kasih untuk apa yang Dia bri dalam hidup kita, untuk itu
kita yang mengaku sebagai sebagai orang yang percaya harus terus
mempersembahkan syukur kita karena kebaikan yang terus Dia bri dalam hidup
kita.
Ketika kita membawa kolekte atau
persepuluhan kita, itu haruslah benar-benar dari hati kita yang paling dalam,
sehingga persembahan kita itu bisa berkenan kepadaNya, karena ketika kerinduan
kita untuk memberi persembahan kepada Tuhan dengan tulus maka alkitab mencatat
Dia akan trus memberkati hidup kita bahkan apa yang kita perlukan Dia akan
selalu sediakan.
Kejujuran kita,hati yang murni
dan keiklasan sangat-sangat di perlukan ketika kita mau memberi untuk
persembahan syukur kepada kepada Tuhan, karena tanpa Kejujuran, hati yang murni
dan keiklasan maka semua persembahan kita itu akan sia-sia dan tidak akan di
terima olehNya.
Kita bisa belajar dari pribadi
yang di catat di dalam alkitab yaitu Hana, ketulusan bahkan kesetiaan hatinya
yang begitu mendalam kepada Tuhan yang membuat dia menikmati berkat Tuhan yang
besar.
Ketika Hana tidak mendapatkan
pertolongan dari orang lain, tidak mendapatkan pertolongan dari sekelilingnya, dia
tidak kecewa, tapi satu hal yang dia trus lakukan yaitu bergumul kepada Tuhan.
Hana trus menaikkan doa-doanya kepada Tuhan, sehingga akhirnya berkat di balik
pergumulan yang dia alami itu bisa di nikmati olehnya. Ketika Hana terus berdoa
dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan maka Allah akhirnya mendengar dan menjawab
doanya
Ada begitu banyak Anak-anak Tuhan
yang setia memberi untuk pekerjaan Tuhan, setia dalam beribadah tetapi yang
mereka alami adalah seperti apa yang di catat dalam kitab Hosea 4 : 6a :”
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah;. Yang artinya setiap kali kita
melakukan kita melakukan dengan tidak segenap hati, kita beribadah, kita berdoa
tapi itu hanyalah rutinitas kita saja, kita tidak ada dalam kesu8ngguhan kita
untuk beribadah dan berdoa, dan akhirnya membuat berkat Tuhan itu jauh dari
hidup kita.
Kita harus belajar mengucap
syukur dengan segenap hati kita dan kita belajar untuk membayar nazar yang
sudah kita naikkan kepada Tuhan, nazar itu adalah hal yang harus kita bayar kepada
Tuhan. Karena ketika kita telah bernazar dan kita bisa membayar nazar kita
kepada Tuhan maka ketika kita berseruh kepada Tuhan maka Alkitab mencatat Dia
akan mendengarkan kita dan akan menolong kita dari setiap masalah yang kita
hadapi.
Di dalam Yesaya 60 : 1
:”Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, sebab kemuliaan Tuhan
terbit atasmu”.
Alkitab mencatat bahwa kita harus
bangkit dan menjadi terang bagi dunia ini, karena inilah kerinduan Tuhan dalam
setiap hidup kita sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan, Allah sangat
ingin bekerja sama dengan kita semua sebagai Anak-anakNya, ketika Allah
mencurahkan berkat dan kita tidak siap maka berkat itu tidak akan tersalur
dengan baik. Tapi ketika Allah mencurahkan
berkatNya dan kita siap, maka berkat itu akan kita terima dengan sempurna dan
berkat itu akan mengalir dalam hidup kita semua.
Hubungan dan kerjasama yang baik
antara kita dengan Tuhan sangat di butuhkan karena dari situlah kita bisa
melihat berkat itu menjadi bagian kita orang-orang yang percaya.
Kalau kita ada sampai saat ini,
kalau kita bisa bernafas, bisa berjalan dan bisa beribadah itu semua karena
kebaikkan Tuhan dalam hidup kita, dan itu berarti kita harus naikkan syukur
kita kepada Tuhan atau dengan kata lain kita harus beribadah kepada Tuhan
dengan segenap hati kita dan dengan mengasihi Dia, sehingga Allah terus hadir
dalam hidup kita, karena ketika kita mengasihi Dia dengan sungguh-sungguh itu
juga berarti kita telah menghormati Dia sebagai juru slamat kita yang hidup.
Sebagai Anak-anak Tuhan sikap
saling mengasihi di dalam keluarga Kristen kita itu harus kita tanamkan, karena
kita harus bisa mempraktekkan sikap saling mengasihi itu dalam hidup kita
bahkan keluarga kita, sehingga orang lain bisa melihat bahwa hidup di dalam
Tuhan itu adalah hidup yang saling mengasihi antara sesama kita bahkan terlebih
kepada Tuhan.
Di dalam kitab 1 Petrus 3 : 7 :”
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai
kaum yamg lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih
karunia, yaitu kehidupan, supaya Doamu jangan terhalang”.
Alkitab mencatat bahwa dalam
keluarga Kristen antara suami dan istri bahkan anak-anak harus bisa saling
mengasihi dan harus bisa mengasihi dengan sepenuh hati, ehingga berkat Tuhan
itu tidak terhalang untuk mengalir dalam kehidupan kita semua.
Di akhir zaman ini Alkitab
mencatat adalah hari-hari yang jahat, aka nada kesukaran-kesukaran yang lebih
lagi yang akan kita hadapi sebagai orang yang percaya, tapi kalau kita mau mempersembahkan
syukur kita kepada Tuhan dengan segenap hati kita maka di balik
kesukaran-kesukaran yang kita hadapi Allah akan tetap ada dalam pribadi kita
untuk menolong kita bahkan memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk kita
terus melangkah dan kita harus tetap percaya akan janji Allah itu karena Dia
tidak akan pernah untuk tidak menepati janji-janjiNya kepada kita semua sebagai
Anak-anakNya, asalkan kita terus mempunyai pengharapan di dalam Dia dan tetap
hidup di dalam jalan Tuhan.